Jet 'Ransel' Dipasarkan Rp717 Juta

0 komentar

WELLINGTON - Kemacetan hingga saat ini masih menjadi masalah serius bagi sejumlah kota besar di dunia. Berbagai kebijakan pun dikeluarkan untuk mengatasi kemacetan, tapi hasilnya belum juga maksimal.

Mungkin, hasil karya perusahaan perakitan pesawat Martin Aircraft Company bisa menjadi solusi jitu untuk mengatasi permasalahan kemacetan. Perusahaan tersebut diketahui membuat sebuah peralatan yang memungkinkan seseorang dapat terbang, bahkan hingga ketinggian 2400m dengan kecepatan 60 km per jam.

Jet 'ransel' itu akan dipasarkan secara komersial oleh Martin Aircraft Company. rencananya perlengkapan terbang tersebut akan dijual sekira 50 ribu poundsterling atau sekira Rp717 juta. Untuk sementara Martin Aircraft hanya memproduksi 500 jet 'ransel' per tahun. Demikian dilansir Telegraph, Kamis (25/2/2010).

Berat peralatan tersebut sekira 254 pon atau 115 kg.

Untuk menerbangkannya, pun pembeli tak perlu memiliki izin terbang laiknya pilot. Cukup mengenakan perlengkapan senilai Rp717 seseorang dapat terbang sejauh 30 mil hanya dalam 30 menit.

"Bagi kami ini adalah langkah terbaik dengan memasarkannya secara komersial, alat ini sangat cocok untuk kondisi-kondisi darurat atau kebutuhan militer," kata Richard Lauder, CEO martin Aircraft Company.

(Sumber : http://techno.okezone.com/read/2010/02/25/56/307063/jet-ransel-dipasarkan-rp717-juta Diposkan oleh Stefanus Yugo Hindarto - Okezone
Selengkapnya...klik di sini

Musik 'Keras' Tak Pengaruhi Pendengaran?

0 komentar

WASHINGTON - Banyak orang berpendapat, kebiasaan mendengarkan musik dengan nada menghentak akan merusak pendengaran. Anda yang menggemari kebiasaan tersebut kini punya alasan untuk menyangkalnya.

Studi terbaru menyebutkan bahwa jenis musik keras dan bising rupanya tidak merusak pendengaran sama sekali. Studi yang dilakukan peneliti dari University of Wisconsin School of Medicine and Public Health menyebutkan bahwa generasi penikmat musik Rock and Roll memiliki pendengaran lebih baik dari generasi sebelumnya.

Karen Cruickshanks dan timnya melibatkan 5.275 orang dewasa yang lahir pada antara tahun 1902 hingga 1962. Hasil penelitian menemukan bahwa kemampuan pendengaran menurun 31 persen pada rentang tahun tersebut.

Contohnya, pada kelompok partisipan yang lahir pada 1944 hingga 1949, hanya ada 36,4 persen yang mengalami kelemahan pada indera pendengaran mereka. Seperti diketahui, dalam rentang waktu ini adalah era dimana musik Rock and Roll tengah berjaya. Sementara mereka yang lahir antara tahun 1930 hingga 1935, terdapat sekira 58,1 persen partisipan yang mengalami penurunan kemampuan mendengar pada usia yang sama dengan kelompok partisipan pertama.

"Hal ini berlawanan dengan apa yang dikatakan para orangtua kita bahwa mendengarkan musik Rock and Roll dan jenis lagu menghentak lainnya akan merusak gendang telinga," kata Cruickshanks seperti dikutip dari TG Daily, Jumat (29/1/2010).

"Nyatanya, kemampuan pendengaran kita tidak menurun hanya karena mendengarkan lagu melalui radio transistor di era 60an, boomboxes di tahun 80an atau iPod di dekade ini," tambahnya. (rah)


(Sumber : http://techno.okezone.com/read/2010/01/28/56/298739/musik-keras-tak-pengaruhi-pendengaran)


Selengkapnya...klik di sini

Luar Angkasa Akan Dipenuhi 50.000 Sampah

0 komentar

WASHINGTON - Negara-negara maju harus bekerjasama untuk mengurangi jumlah sampah di luar angkasa. Jika tidak, sampah-sampah ini akan sangat membahayakan karena meningkatkan risiko terjadinya tabrakan dengan pesawat luar angkasa yang mengorbit.

Mantan astronot sekaligus ahli luar angkasa Kevin Chilton menyebutkan, AS telah mencatat ada lebih dari 15.000 jenis sampah yang saat ini terapung di luar angkasa. Sampah tersebut terdiri dari roket muatan pesawat, puing-puing pesawat luar angkasa, serta beberapa runtuhan dari satelit yang rusak.

"Jumlah sampah ini diperkirakan masih akan bertambah hingga 50.000 dalam waktu yang relatif singkat. Jika terus dibiarkan, luar angkasa akan semakin penuh sampah dan tidak memungkinkan manusia atau pesawat luar angkasa untuk pergi kesana," kata Chilton seperti dikutip dari Reuters, Jumat (29/1/2010).

Menurut Chilton, jumlah puing-puing ini meningkat karena berbagai peristiwa, seperti penutupan satelit China yang rusak pada 2007 dan tabrakan satelit militer tua milik Rusia dengan satelit milik perusahaan telekomunikasi Iridium.

Ditambahkan oleh Chilton, negara-negara maju harus setuju untuk menyelenggarakan operasional luar angkasa yang bertanggung jawab, setidaknya dengan mengembangkan pesawat luar angkasa yang meminimalisir penambahan jumlah sampah luar angkasa. Selain itu mereka diharuskan saling berbagi data mengenai risiko yang mungkin terjadi akibat keberadaan sampah-sampah tersebut.

"AS sudah memasang deretan sensor ekstensif untuk penanggulangan sampah tersebut, namun upaya itu saja belum cukup," kata Chilton.

Chilton menambahkan saat ini sampah-sampah tersebut baru sebatas bisa dikumpulkan pada dan ditahan untuk sementara. Cara itu dirasa belum efektif dalam menanggulangi tumpukan sampah luar angkasa.
(rah)
(Sumber : http://techno.okezone.com/read/2010/01/29/56/298836/luar-angkasa-akan-dipenuhi-50-000-sampah)
Selengkapnya...klik di sini

Pengikut

Kamu pengunjung ke-

Website counter